Selasa, 02 Oktober 2012

namaku bukan tuhan


Aku sering mengenal bumi sepengetahuan Tuhan
Aku juga pernah membuang air liurku ke daratanntya
Aku pun pernah membelah lautanya acungkan telunjukku
Dan aku pernah menculik sekaligus mencintai makhluk perempuanya
Perempuan yang berenang-renang di kedalaman hitamnya samudera
Perempuan yang berjalan-jalan di atas ombak sedang meninggi
Dan aku menculiknya melalui badai yang kujatuhkan
Badai yang tidak pernah disangka-sangka oleh bumi
Jika di antara kalian menduga aku adalah TUhan
Aku tentunya terbahak, lalu siapakah aku sebenarnya?
Pastinya, kalian akan takut membayangkan rupaku
Aku bukan berasal dari api maupun tanah
Terka aku! Kuncinya begini,
Satu saat, hatiku bergejolak menangisi bumi
Hingga hujan turun tiada henti dalam hitungan bulan
Kesal, aku menampar matahari. Sebabnya? Ia berani menonggolkan diri!
Sepasang mataku mendelik
Ke arah tanah kaki-kaki manusia menapakinya
Agar aku dapat menyelamatkan perempuanku
Aku menyesalkan perbuatan makhluk bernama “Hiu”
Karena dia telah memperkosa Rajang perempuanku,
Di kala manusia terlelap bukan karena malam

Roh-roh perempuan tertindas olehnya
Bijan-bijan  zina melumuri
Raga-raga sudi diperdagangkan
Laku-laku terpasung menolak
Kulit-kulit memar teraniaya
Bagiku, dia bukan makhluk bumi
Dan bukan ciptaan Tuhan
Jika saja aku tidak dilenyapkan
Sebagai kembaran Tuhan,
Aku kuasa menentukan…
Lenyap, lalu diminta datang
Tuk menumpahkan ragam bencana di bumi..
Dan namaku bukan “Tuhan”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar